Folklor: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Dan Contohnya
Pernahkah dengar cerita-cerita dari zaman dahulu yang terus diceritakan dari generasi ke generasi? Atau mungkin kamu pernah ikut menari tarian daerah yang gerakannya khas banget? Nah, semua itu termasuk dalam folklor! Tapi, sebenarnya folklor artinya apa sih? Yuk, kita bahas tuntas!
Pengertian Folklor Menurut Para Ahli
Untuk memahami lebih dalam folklor artinya apa, kita perlu melihat definisi dari para ahli. Secara umum, folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kelompok masyarakat yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, secara tradisional, dalam bentuk apapun (lisan, tulisan, isyarat tubuh, atau alat pembantu pengingat).
Berikut beberapa definisi folklor dari para ahli:
- James Danandjaja: Folklor adalah bagian dari kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun temurun secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device).
 - William R. Bascom: Folklor adalah bagian dari kebudayaan yang meliputi segala macam bentuk tradisi lisan, kebiasaan, kepercayaan, cerita, nyanyian, dan permainan rakyat.
 - Alan Dundes: Folklor adalah segala sesuatu yang diwariskan secara lisan, baik dalam bentuk cerita, mitos, legenda, dongeng, lelucon, maupun dalam bentuk material seperti arsitektur tradisional, kerajinan tangan, dan pakaian adat.
 
Dari berbagai definisi di atas, bisa kita simpulkan bahwa folklor artinya adalah warisan budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan atau melalui praktik-praktik tradisional. Warisan budaya ini bisa berupa cerita, lagu, tarian, kepercayaan, adat istiadat, dan berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya.
Folklor bukan hanya sekadar cerita lama atau tradisi kuno. Ia adalah bagian penting dari identitas suatu masyarakat. Folklor mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan pandangan hidup suatu kelompok masyarakat. Melalui folklor, kita bisa belajar tentang sejarah, budaya, dan kearifan lokal suatu daerah. Jadi, memahami folklor artinya memahami akar budaya kita sendiri!
Ciri-Ciri Folklor yang Perlu Kamu Tahu
Setelah memahami folklor artinya apa, penting juga untuk mengetahui ciri-ciri yang membedakannya dengan bentuk-bentuk kebudayaan lainnya. Berikut adalah ciri-ciri utama folklor:
- Penyebaran dan Pewarisan Lisan: Ini adalah ciri paling khas dari folklor. Cerita, lagu, atau tradisi diturunkan dari mulut ke mulut, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Meskipun sekarang banyak folklor yang sudah dituliskan, asalnya tetap dari tradisi lisan.
 - Bersifat Tradisional: Folklor selalu terkait dengan tradisi dan kebiasaan masyarakat. Ia mencerminkan cara hidup, kepercayaan, dan nilai-nilai yang sudah lama dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Folklor bukanlah sesuatu yang modern atau baru, melainkan sesuatu yang sudah ada sejak lama dan terus dilestarikan.
 - Anonim: Pencipta asli folklor biasanya tidak diketahui. Cerita atau lagu diciptakan oleh seseorang pada zaman dahulu, tetapi kemudian diadaptasi dan diubah oleh banyak orang seiring berjalannya waktu. Akhirnya, identitas pencipta aslinya menjadi hilang.
 - Memiliki Bentuk yang Baku dan Variasi: Folklor memiliki bentuk dasar yang relatif tetap, tetapi juga mengalami variasi dalam penyebarannya. Misalnya, sebuah cerita rakyat mungkin memiliki alur cerita yang sama di berbagai daerah, tetapi dengan tokoh, latar, dan detail yang berbeda.
 - Bersifat Kolektif: Folklor adalah milik bersama suatu kelompok masyarakat. Ia tidak hanya dimiliki oleh individu tertentu, tetapi oleh seluruh anggota masyarakat yang melestarikannya. Folklor menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan bersama.
 - Bersifat Polos dan Lugas: Bahasa yang digunakan dalam folklor biasanya sederhana dan mudah dipahami. Cerita atau lagu disampaikan dengan cara yang lugas dan tidak berbelit-belit, sehingga mudah diterima oleh semua kalangan masyarakat.
 - Memiliki Fungsi Sosial: Folklor tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memiliki fungsi sosial yang penting. Ia dapat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai moral, memperkuat solidaritas sosial, mengkritik keadaan sosial, atau bahkan sebagai sarana pendidikan.
 
Dengan memahami ciri-ciri ini, kita bisa lebih mudah mengidentifikasi folklor artinya dalam kehidupan sehari-hari. Coba perhatikan cerita-cerita yang sering kamu dengar dari kakek nenekmu, atau lagu-lagu daerah yang sering dinyanyikan saat acara-acara tertentu. Itulah contoh-contoh nyata dari folklor!
Fungsi Folklor dalam Kehidupan Masyarakat
Folklor artinya lebih dari sekadar hiburan. Ia memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi utama folklor:
- Sebagai Sistem Proyeksi (Projective System): Folklor dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan keinginan, harapan, atau kecemasan masyarakat secara tidak langsung. Melalui cerita atau lagu, masyarakat dapat menyampaikan pesan-pesan yang sulit diungkapkan secara terbuka.
 - Sebagai Alat Pengesahan Kebudayaan (Validation of Culture): Folklor dapat memperkuat nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Cerita atau lagu sering kali menceritakan tentang tokoh-tokoh yang menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, sehingga menjadi contoh bagi masyarakat.
 - Sebagai Alat Pendidikan (Educational Device): Folklor dapat digunakan sebagai sarana pendidikan informal. Melalui cerita atau lagu, anak-anak dapat belajar tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai moral yang penting bagi masyarakat.
 - Sebagai Alat Pengendali Sosial (Means of Social Control): Folklor dapat digunakan untuk mengkritik atau mengejek perilaku yang dianggap menyimpang dari norma-norma masyarakat. Cerita atau lagu sering kali menceritakan tentang tokoh-tokoh yang dihukum karena melanggar norma-norma tersebut, sehingga menjadi peringatan bagi masyarakat.
 
Selain fungsi-fungsi di atas, folklor juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mempererat solidaritas sosial, melestarikan sejarah dan budaya, serta mengembangkan kreativitas dan imajinasi. Jadi, memahami fungsi folklor artinya memahami bagaimana budaya berperan penting dalam membentuk dan memelihara suatu masyarakat.
Jenis-Jenis Folklor yang Ada di Sekitar Kita
Setelah membahas folklor artinya, ciri-ciri, dan fungsinya, sekarang mari kita lihat jenis-jenis folklor yang ada di sekitar kita. Folklor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk ekspresinya:
- Folklor Lisan (Verbal Folklore): Ini adalah jenis folklor yang paling umum dan mudah ditemukan. Folklor lisan meliputi:
- Bahasa Rakyat: Dialek, logat, atau gaya bahasa khas suatu daerah.
 - Ungkapan Tradisional: Peribahasa, pepatah, atau sindiran yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
 - Pertanyaan Tradisional: Teka-teki atau kuis yang sering digunakan sebagai hiburan atau sarana pendidikan.
 - Puisi Rakyat: Pantun, syair, atau gurindam yang sering dilantunkan dalam acara-acara tertentu.
 - Cerita Prosa Rakyat: Mitos, legenda, dongeng, atau cerita jenaka yang diceritakan secara turun-temurun.
 
 - Folklor Sebagian Lisan (Partly Verbal Folklore): Jenis folklor ini menggabungkan unsur lisan dengan unsur non-lisan. Contohnya adalah:
- Kepercayaan Rakyat: Kepercayaan tentang makhluk halus, kekuatan gaib, atau ramalan.
 - Permainan Rakyat: Permainan tradisional yang melibatkan nyanyian, gerakan, atau dialog.
 - Teater Rakyat: Lenong, ludruk, atau wayang kulit yang menggabungkan cerita, musik, dan gerakan.
 - Tarian Rakyat: Tari saman, tari jaipong, atau tari kecak yang diiringi musik dan nyanyian.
 - Adat Istiadat: Upacara pernikahan, kelahiran, atau kematian yang melibatkan ritual dan tradisi lisan.
 
 - Folklor Bukan Lisan (Non-Verbal Folklore): Jenis folklor ini tidak melibatkan unsur lisan sama sekali. Contohnya adalah:
- Arsitektur Rakyat: Rumah adat, lumbung padi, atau bangunan tradisional lainnya.
 - Kerajinan Tangan Rakyat: Batik, tenun, ukiran, atau anyaman yang memiliki motif dan teknik tradisional.
 - Pakaian Adat: Baju kebaya, kain songket, atau ikat kepala yang dikenakan dalam acara-acara tertentu.
 - Makanan dan Minuman Rakyat: Rendang, gudeg, atau jamu yang memiliki resep dan cara penyajian tradisional.
 - Obat-obatan Tradisional: Ramuan herbal atau pijat tradisional yang digunakan untuk mengobati penyakit.
 
 
Dengan mengetahui jenis-jenis folklor ini, kita bisa lebih menghargai folklor artinya sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Setiap jenis folklor memiliki keunikan dan nilai-nilai yang patut dilestarikan.
Contoh-Contoh Folklor di Indonesia
Indonesia kaya akan folklor artinya warisan budaya yang beragam. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki cerita, lagu, tarian, dan tradisi yang khas. Berikut adalah beberapa contoh folklor yang populer di Indonesia:
- Cerita Rakyat:
- Malin Kundang (Sumatera Barat): Cerita tentang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu.
 - Sang Bima (Jawa Tengah): Cerita tentang kesatria yang kuat dan pemberani.
 - Lutung Kasarung (Jawa Barat): Cerita tentang pangeran yang dikutuk menjadi kera.
 - Timun Mas (Jawa Tengah): Cerita tentang anak perempuan yang lahir dari timun ajaib.
 
 - Lagu Daerah:
- Apuse (Papua): Lagu tentang perpisahan dengan orang tua.
 - Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan): Lagu tentang cara membuat makanan dari pisang.
 - Manuk Dadali (Jawa Barat): Lagu tentang burung garuda yang gagah perkasa.
 - O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara): Lagu tentang kerinduan seorang anak kepada ibunya.
 
 - Tarian Daerah:
- Tari Saman (Aceh): Tarian yang menampilkan gerakan yang sinkron dan dinamis.
 - Tari Jaipong (Jawa Barat): Tarian yang menampilkan gerakan yang lincah dan menggoda.
 - Tari Kecak (Bali): Tarian yang menampilkan suara