Breaking Bad News: Pengertian Dan Cara Menyampaikan
Breaking bad news adalah momen yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Menyampaikan berita buruk, entah itu tentang kesehatan, pekerjaan, atau masalah pribadi, membutuhkan kehati-hatian dan empati. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu breaking bad news, mengapa penting untuk melakukannya dengan benar, dan bagaimana cara menyampaikannya secara efektif. Mari kita mulai!
Apa Itu Breaking Bad News?
Breaking bad news secara sederhana adalah menyampaikan informasi yang akan menyebabkan perasaan sedih, marah, atau kecewa pada penerima. Ini bisa berupa diagnosis penyakit serius, kehilangan pekerjaan, kegagalan dalam proyek penting, atau berita duka lainnya. Intinya, ini adalah informasi yang secara signifikan mengubah harapan atau pandangan positif seseorang tentang masa depan.
Mengapa Penting untuk Menyampaikan Berita Buruk dengan Baik?
Menyampaikan berita buruk dengan baik sangat krusial karena beberapa alasan:
- Dampak Emosional: Berita buruk dapat memicu berbagai emosi kuat seperti kesedihan, kemarahan, ketakutan, dan kecemasan. Cara berita tersebut disampaikan dapat mempengaruhi seberapa besar emosi-emosi ini memengaruhi penerima. Penyampaian yang buruk dapat memperburuk perasaan negatif dan menyebabkan trauma jangka panjang.
 - Kepercayaan dan Hubungan: Cara Anda menyampaikan berita buruk dapat memengaruhi kepercayaan dan hubungan Anda dengan penerima. Jika Anda menyampaikan berita dengan empati dan kejujuran, Anda dapat mempertahankan atau bahkan memperkuat hubungan tersebut. Sebaliknya, jika Anda tidak sensitif atau tidak jujur, Anda dapat merusak hubungan tersebut secara permanen.
 - Proses Penerimaan: Cara berita buruk disampaikan dapat memengaruhi bagaimana penerima memproses dan menerima informasi tersebut. Penyampaian yang baik memberikan waktu dan ruang bagi penerima untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan berita tersebut. Ini juga memungkinkan mereka untuk mengajukan pertanyaan dan mencari dukungan yang mereka butuhkan.
 - Kesehatan Mental dan Fisik: Dampak psikologis dari menerima berita buruk dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh berita buruk dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Dengan menyampaikan berita dengan cara yang mendukung dan penuh perhatian, Anda dapat membantu mengurangi dampak negatif ini.
 
Persiapan Sebelum Menyampaikan Berita Buruk
Sebelum Anda menyampaikan berita buruk, ada beberapa langkah persiapan yang perlu Anda lakukan untuk memastikan prosesnya berjalan sehalus mungkin. Persiapan ini akan membantu Anda tetap tenang, fokus, dan empatik selama percakapan.
- Kumpulkan Semua Informasi yang Relevan: Pastikan Anda memiliki semua fakta dan detail yang diperlukan sebelum berbicara dengan penerima. Ini termasuk memahami sepenuhnya berita buruk itu sendiri, serta implikasinya bagi penerima. Misalnya, jika Anda menyampaikan berita tentang diagnosis medis, pastikan Anda memahami diagnosis tersebut, pilihan pengobatan yang tersedia, dan prognosis pasien.
 - Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat: Pilih waktu dan tempat yang tenang dan pribadi untuk menyampaikan berita buruk. Hindari menyampaikan berita di tempat umum atau saat penerima sedang sibuk atau stres. Idealnya, pilih tempat di mana Anda dan penerima dapat duduk dengan nyaman dan berbicara tanpa gangguan. Pastikan Anda memiliki cukup waktu untuk berbicara dan menjawab pertanyaan.
 - Pertimbangkan Orang yang Tepat untuk Hadir: Terkadang, penting untuk memiliki orang lain yang mendukung hadir saat Anda menyampaikan berita buruk. Ini bisa berupa anggota keluarga, teman dekat, atau profesional seperti konselor atau pendeta. Kehadiran orang yang mendukung dapat memberikan dukungan emosional bagi penerima dan membantu mereka memproses informasi.
 - Rencanakan Apa yang Akan Anda Katakan: Meskipun penting untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap reaksi penerima, ada baiknya untuk merencanakan apa yang akan Anda katakan. Tuliskan poin-poin kunci yang ingin Anda sampaikan dan pertimbangkan bagaimana Anda akan menyampaikan informasi sensitif. Hindari menggunakan jargon atau bahasa teknis yang mungkin sulit dipahami oleh penerima.
 
Langkah-Langkah Menyampaikan Berita Buruk Secara Efektif
Setelah Anda mempersiapkan diri, saatnya untuk menyampaikan berita buruk. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk memastikan Anda melakukannya dengan cara yang paling efektif dan empatik:
- Mulai dengan Pernyataan yang Jelas dan Langsung: Jangan bertele-tele atau mencoba mengalihkan perhatian dari berita buruk. Mulailah dengan pernyataan yang jelas dan langsung yang menunjukkan bahwa Anda memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan. Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Saya punya beberapa berita yang sulit untuk disampaikan." atau "Saya ingin berbicara dengan Anda tentang sesuatu yang serius."
 - Sampaikan Berita dengan Jujur dan Terbuka: Setelah Anda membuka percakapan, sampaikan berita buruk dengan jujur dan terbuka. Hindari menyembunyikan atau melembutkan fakta, tetapi sampaikan informasi dengan cara yang sensitif dan penuh perhatian. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, dan hindari jargon atau istilah teknis yang mungkin membingungkan penerima.
 - Berikan Waktu untuk Reaksi: Setelah Anda menyampaikan berita, berikan waktu bagi penerima untuk bereaksi. Jangan mencoba untuk mengisi keheningan atau mengalihkan perhatian dari emosi mereka. Biarkan mereka memproses informasi dan mengekspresikan perasaan mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan empati.
 - Tunjukkan Empati dan Dukungan: Empati adalah kunci dalam menyampaikan berita buruk. Tunjukkan bahwa Anda memahami bagaimana perasaan penerima dan bahwa Anda peduli dengan mereka. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka dan ramah, dan berikan dukungan verbal seperti, "Saya sangat menyesal mendengar ini." atau "Saya di sini untuk Anda."
 - Jawab Pertanyaan dengan Sabar: Setelah penerima memiliki waktu untuk memproses berita, mereka mungkin memiliki pertanyaan. Jawab pertanyaan mereka dengan sabar dan jujur, dan berikan informasi sebanyak mungkin yang Anda bisa. Jika Anda tidak tahu jawabannya, jangan ragu untuk mengatakan demikian dan menawarkan untuk mencari tahu.
 - Tawarkan Bantuan dan Sumber Daya: Setelah percakapan selesai, tawarkan bantuan dan sumber daya kepada penerima. Ini bisa berupa bantuan praktis seperti mengantar mereka ke dokter atau membantu mereka mencari dukungan emosional. Berikan informasi tentang kelompok dukungan, konselor, atau sumber daya lain yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
 
Hal yang Harus Dihindari Saat Menyampaikan Berita Buruk
Selain mengetahui apa yang harus dilakukan, penting juga untuk mengetahui apa yang harus dihindari saat menyampaikan berita buruk. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus Anda hindari:
- Menyalahkan atau Menyalahkan Diri Sendiri: Hindari menyalahkan siapa pun atas berita buruk tersebut, termasuk diri Anda sendiri. Fokuslah pada fakta dan bagaimana Anda dapat membantu penerima mengatasi situasi tersebut.
 - Memberikan Janji Palsu: Jangan memberikan janji palsu atau harapan yang tidak realistis. Ini hanya akan memperburuk situasi dalam jangka panjang. Lebih baik untuk jujur dan realistis tentang apa yang diharapkan.
 - Menghindari Emosi: Jangan mencoba untuk menghindari atau menekan emosi penerima. Biarkan mereka mengekspresikan perasaan mereka dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.
 - Terlalu Banyak Bicara: Hindari terlalu banyak bicara atau mencoba untuk mengisi keheningan. Berikan penerima waktu dan ruang untuk memproses informasi dan mengekspresikan perasaan mereka.
 
Contoh Skenario dan Cara Menyampaikan Breaking Bad News
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh skenario dan cara menyampaikan berita buruk dalam situasi tersebut:
Skenario 1: Menyampaikan Diagnosis Penyakit Serius
Anda adalah seorang dokter yang harus menyampaikan diagnosis kanker kepada pasien.
Cara Menyampaikan:
- "Bapak/Ibu, saya punya hasil tes Anda. Sayangnya, hasilnya menunjukkan bahwa Anda menderita kanker. Saya tahu ini adalah berita yang sulit untuk diterima, dan saya di sini untuk mendukung Anda."
 - "Saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang diagnosis ini, pilihan pengobatan yang tersedia, dan apa yang diharapkan. Apakah Anda memiliki pertanyaan saat ini?"
 - "Saya akan merujuk Anda ke spesialis yang dapat membantu Anda merencanakan perawatan Anda. Kami juga memiliki sumber daya di rumah sakit yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis."
 
Skenario 2: Menyampaikan Berita Kehilangan Pekerjaan
Anda adalah seorang manajer yang harus memberitahu seorang karyawan bahwa posisinya telah dihilangkan.
Cara Menyampaikan:
- "Saya ingin berbicara dengan Anda tentang perubahan dalam perusahaan. Sayangnya, karena restrukturisasi, posisi Anda telah dihilangkan. Ini adalah keputusan yang sulit, dan saya sangat menyesal harus menyampaikan berita ini."
 - "Saya ingin Anda tahu bahwa ini bukan refleksi dari kinerja Anda. Anda telah menjadi anggota tim yang berharga, dan kami menghargai kontribusi Anda."
 - "Kami akan memberikan paket pesangon yang komprehensif dan bantuan penempatan kerja untuk membantu Anda mencari pekerjaan baru. Saya juga bersedia memberikan surat rekomendasi jika Anda membutuhkannya."
 
Skenario 3: Menyampaikan Berita Duka
Anda adalah seorang anggota keluarga yang harus memberitahu anggota keluarga lain tentang kematian orang yang dicintai.
Cara Menyampaikan:
- "Saya punya berita yang sangat sedih untuk disampaikan. [Nama orang yang meninggal] telah meninggal dunia. Saya tahu ini sangat mengejutkan, dan saya sangat menyesal."
 - "Saya tahu tidak ada kata-kata yang dapat meringankan rasa sakit ini, tetapi saya ingin Anda tahu bahwa saya di sini untuk Anda. Mari kita saling mendukung selama masa sulit ini."
 - "Kami akan membuat pengaturan pemakaman dan upacara peringatan. Saya akan memberi tahu Anda tentang detailnya segera setelah kami memilikinya."
 
Kesimpulan
Menyampaikan breaking bad news adalah tugas yang sulit, tetapi dengan persiapan yang tepat, empati, dan kejujuran, Anda dapat membantu penerima mengatasi situasi tersebut dengan lebih baik. Ingatlah untuk selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan dukungan, dan menawarkan bantuan yang Anda bisa. Dengan melakukan ini, Anda dapat membantu mengurangi dampak negatif dari berita buruk dan memperkuat hubungan Anda dengan orang lain. Guys, semoga artikel ini bermanfaat ya!